Peringatan HUT RI ke 78 di Desa Prupuh, diisi dengan berbagai macam lomba-lomba, baik dari kalangan anak-anak, pemuda dan umum. Lomba lingkungan antar RT serta lomba Desa semarak dengan pemasangan lampu penjor juga turut memeriahkan peringatan HUT RI pada tahun ini. Sebagai puncak acara Perinngatan HUT RI ke 78 Desa Prupuh, diadakannya Tradisi Sedekah Bumi yang dilaksanakan di halaman Sendang Sumber Mata Air Duyung, dimana mata air tersebut merupakan sumber mata air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air seluruh masyarakat Prupuh.

Tradisi sedekah bumi ini, merupakan salah satu bentuk ritual tradisional masyarakat di Desa Prupuh yang sudah berlangsung secara turun-temurun dari nenek moyang terdahulu. Tradisi sedekah bumi ini bukan hanya merupakan sebagai rutinitas atau ritual yang sifatnya tahunan belaka. Akan tetapi tradisi sedakah bumi mempunyai makna yang lebih dari itu, upacara tradisional sedekah bumi itu sudah menjadi salah satu bagian dari masyarakat yang tidak akan mampu untuk dipisahkan dari budaya jawa .

Pada acara upacara tradisi sedekah bumi tersebut diawali dengan bersih-bersih sekitar sumber mata air, khataman Al Qur’an, malam sebelum hari H diadakan Istighosah dan berdo’a bersama, dan pada pagi harinya seluruh masyarakat sekitar membuat ambeng, tumpeng dan berkumpul di Halaman Sendang. Setelah berdoa bersama kemudian ambeng/tumpeng diserahkan kepada masyarakat kembali untuk di makan secara ramai ramai oleh masyarakat yang merayakan acara sedekah bumi itu. Namun, ada juga sebagian masyarakat yang membawa nasi tumpeng tersebut yang membawanya pulang untuk dimakan beserta sanak keluarganya di rumah masing-masing. Yang tidak kalah menariknya, setelah acara makan-makan bersama, diadakan pula “udik-udik”, yaitu membagi uang receh kepada anak-anak khusunya serta semua masyarakat yang hadir pada hari itu dengan cara dilempar secara acak.